Agar Kreatifitas Tidak Ditawar Murah oleh Client

ADVERTISING-INDONESIA.id – Menjelang Natal dan Tahun Baru 2018 begitu banyak yang kita pikirkan. Industri periklanan masih berjuang untuk membangun strategi di tahun depan. Salah satu tantangan terbesar diadvertising agency adalah membangun service digital yang terintegrasi dengan core business yaitu advertising.
Permasalahan yang bisa terjadi adalah sudut pandang digital dengan advertising yang berbeda dari kacamata clients. Idealnya antara advertising dan digital bisa saling mendukung. Tantangan yang terjadi di dunia advertising adalah bagaimana membangun iklan yang kuat meskipun itu tidak terintegrasi dengan digital. Sedangkan digital memiliki kekuatan untuk melakukan penetrasi ke target audience berbasis digital dan membuat pengukuran lebih spesifik. Pertentangan yang terjadi adalah clients bisa saja mengklaim bahwa dengan creative design “seadanya” tetap bisa membangun awareness asalkan menggunakan basis Digital. Okay, jika bicara creative design yang konon katanya “seadanya” tentu akan berhubungan dengan harga yang murah. Harga yang murah ini yang pada akhirnya bisa mengkanibal divisi creative di agency.
Padahal, untuk membangun brand awareness dan interaksi yang kuat antara brand dengan target market adalah kreatifitas. Perlu disampaikan kepada clientsbahwa target audience lebih mudah menerima pesan dengan kreatifitas. Dalam sehari target market bisa menerima ratusan pesan, lalu bagaimana mungkin pesan yang disampaikan bisa masuk ke otak target market jika tak ada kreatifitas? Apakah hanya dengan kreatifitas “seadanya” bisa menarik perhatian target market?
Jangan apa-apa karena alasan efisiensi, kita jadi cepat menerima alasan clients yang menawar murah. Memang butuh keahlian tim account management untuk menjelaskan apa fungsi kreatif dan bagaimana dampak kreatifitas terhadap target market lalu setelah itu baru gunakan platform digital sebagai medium untuk mendorong awareness sehingga bisa membangun interaksi.
Advertising dan Digital adalah hal yang berbeda. Tantangan yang masih terjadi saat ini seringkali clientsmenggunakan jasa Digital Agency dan Advertising Agency yang berbeda dan bukan dalam 1 atap yang sama. Perbedaan ini sering menjadi kendala pada saat campaign karena tidak ada yang menjadi pemimpin untuk sebuah campaign. Dalam hal ini account management harus berinisiatif menjelaskan peran dan fungsi Advertising dan Digital serta siapa yang menjadi “Pilot dan Co-Pilot”.
Memang tidak mudah untuk memberikan pemahaman fungsi dan peran Advertising dan Digital kepada clients, apalagi jika clients tersebut sangat selektif terhadap biaya. Pemahaman yang pertamakali diberikan kepada clientsadalah fungsi kreatifitas dimana kreatifitas itu hanya bisa dieksekusi dengan baik oleh orang-orang kreatif dan digital sebagai platform yang bertujuan untuk mendorong brand awareness kepada target audience terutama yang berbasis digital. Jadi sebenarnya tidak ada istilah “saling kanibal” antara advertising dan digital selama definisi, peran dan fungsinya dipahami secara keseluruhan. Hasilnya? Tentu saja kita tidak lagi ditawar murah oleh clients karena hasil karya dan jerih payah kita dihargai dengan baik oleh clients.
http://advertising-indonesia.id/2017/11/27/agar-kreatifitas-tidak-ditawar-murah-oleh-client/2/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengaruh Budaya dan Sub-Budaya terhadap Perilaku Konsumen

Uji Validitas Kuesioner dengan Microsoft Excel

STRUKTUR PERUSAHAAN PERIKLANAN