Proses Pembuatan Iklan Televisi (TVC)


Iklan televisi ada yang ditujukan untuk komersil ataupun non komersil. Contoh iklan komersil adalah iklan yang selalu kita tonton hingga saat ini dengan ciri khas selalu menonjolkan produknya, sedangkan contoh iklan non-komersil seperti halnya iklan layanan masyarakat yang umumnya ditayangkan guna memberi himbauan pada masyarakat luas. Apapun jenis iklannya, tujuannya sama, yaitu memberikan informasi kepada khalayak umum.
Dibalik hasil akhir iklan yang tampak “WOW”, ternyata ada beberapa tahap atau proses yang harus dilalui untuk mendapatkan hasil yang “WOW” tersebut. Proses yang dimaksud diatas adalah pra-produksi, produksi dan pasca-produksi.

  • Pra-produksi
Di tahap ini adalah tahap dimana ide atau konsep iklan dibuat. Copywriter akan mempelajari data-data tentang produk klien, strategi pemasaran mereka, target sasaran dan sejauh apa tingkat persaingan pasar mereka. Selain itu juga copywriter akan terus berkomunikasi dengan klien untuk mendiskusikan tentang apa yang klien inginkan dan tidak diinginkan hingga mencapai kata sepakat dan terciptalah storyline. Dalam pembahasan ide/ konsep ini, umumnya klien akan ditawari bagaimana iklan ini dibuat, apakah full animasi, full sinematografi atau gabungan antara keduanya. Semua tergantung dengan keinginan dan budget dari pihak klien.
Setelah storyline telah disetujui dan sesuai dengan keinginan klien, maka copywriter akan mengubah storyline menjadi storyboard. Tujuannya, agar seluruh jalan cerita lebih mudah dipahami oleh sutradara dan DOP (Director of Photography) saat proses shooting berlangsung. Umumnya iklan televisi berdurasi 30 dan 15 detik. Namun, ada juga hingga 60 detik, semuanya tergantung dengan permintaan klien.
Tahap lainnya adalah mempersiapkan alat-alat (tools, macam kamera, lighting, audio recorded, dll), mengcasting talent/model iklan, hunting lokasi (outdoor/indoor), mempersiapkan properti yang dibutuhkan dan lain-lain.

  • Produksi
Tahap ini menjadi tahap paling utama dari seluruh proses yang ada. Seluruh tim dituntut untuk bekerja sama dengan baik demi kelancaran proses shooting. Untuk iklan televisi berdurasi 30 detik, bisa menghabiskan waktu seharian. Maka dari itu, attitude dalam bekerja sangat penting di sini. Kesabaran dan saling pengertian merupakan kunci untuk mencapai proses shooting yang maksimal.
Tahap pengambilan gambar/shooting adalah tahap yang sangat krusial, dimana kemampuan sutradara, DOP (Director of Photography) dan kameramen sangat menentukan hasil gambar yang akan diambil. Oleh karena itu, penguasaan kamera dan tata cahaya sangatlah penting disini untuk mendapatkan hasil gambar yang maksimal.

  • Pasca-produksi
Tahap ini menjadi tahap akhir dari sebuah proses pembuatan iklan televisi. Tahap ini sering disebut juga proses editing.  Tahap ini dilakukan setelah proses shooting sebelumnya. Pada umumnya, sebagian kesalahan-kesalahan yang terjadi saat proses shooting dapat diperbaiki dan diselesaikan disini.
Komunikasi antara editor dan sutradara sangat penting dalam proses ini. Editing sebuah film membutuhkan rasa, oleh karena itu diperlukan pemahaman emosi yang akan diedit. Pemahaman tentang software yang digunakan juga sangat membantu maksimalnya hasil editing. Beberapa proses yang terjadi pada tahap ini adalah. :

  • Capturing (Peminahan data gambar dari kamera ke komputer)
  • Pemilihan gambar
  • Editing (colouring, fades and cut, dll)
  • Off line (penyambungan gambar yang telah diseleksi sesuai dengan frame dan storyboard, tapi masih tanpa suara)
  • Pengambilan Voice Over (VO)
  • On Line ( penggabungan gambar & VO)
Akhirnya setelah melalui tahap-tahapan di atas, sebuah iklan televisi baru bisa ditayangkan secara layak di televisi setelah pihak production house atau klien itu sendiri membuat Surat Tanda Lulus Sensor di Badan Sensor. Umumnya, proses ini memakan waktu sekitar 1-3 hari saja.

Sumber :
Disunting dari berbagai sumber dari internet

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengaruh Budaya dan Sub-Budaya terhadap Perilaku Konsumen

Uji Validitas Kuesioner dengan Microsoft Excel

STRUKTUR PERUSAHAAN PERIKLANAN